Kamis, 11 Oktober 2012

Landasan teori Komunikasi dan Komunikasi Teknologi Pendidikan



PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
       Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial. Manusia adalah makluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain sehingga terjadinya interaksi yang timbal balik.
       Dalam hubungan seseorang dengan orang lain tentunya proses komunikasi itu tidak terlepas dari tujuan yang menjadi topik atau pokok pembahasan, dan juga untuk tercapainya proses penyampaian informasi itu akan berhasil apabila ditunjang dengan alat atau media sebagai sarana penyaluran informasi atau berita.
       Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, lisan, “gesture” dan ”broadcasting”. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan atau tak bertujuan
       Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
       Pada kenyataannya proses komunikasi itu tidak selalu lancar, hal terjadi dikarenakan kurangnya perhatian pada  unsur-unsur yang mestinya ada dalam proses komunikasi.
       Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi 2 arah yang berkesinambungan antara pendidik dan peserta didik. Dalam proses pendidikan diperlukan adanya kesesuaian penyampaian dan penerimaan makna untuk mencapai tujuan pendidikan.       
       Dari uraian tersebut, bahwa dalam komunikasi memiliki peranan yang penting dalam pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar-mengajar dalam kelas. Karena itu perlu diperhatikan mengenai unsur-unsur pembentuknya, proses terjadinya komunikasi serta implikasi komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung lebih baik dan terarah.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian Komunikasi dan Informasi
2. Unsur Komunikasi
3. Proses Komunikasi
4. Perkembangan Teori Komunikasi dan Informasi
5. Implementasi Teori Komunikasi dan Informasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar

3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Komunikasi dan Informasi
2. Untuk mengetahui Unsur Komunikasi
3. Untuk mengetahui Proses Komunikasi
4. Untuk mengetahui Perkembangan Teori Komunikasi dan Informasi
4. Untuk mengetahui Implementasi Teori Komunikasi dan Informasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar


PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi dan Informasi
Pengertian Komunikasi menurut beberapa Ahli :
Effendy (1984) dalam Prabowo (2001):
Istilah Komunikasi (bahasa Inggris: Communication) berasal dari perkataan Latin “Communicatio” dan bersumber dari kata “Communis yang berarti sama. “Sama” disini maksudnya adalah sama makna.
Edgar Dale (1969) dalam Prabowo (2001) :
Komunikasi adalah saling berbagi gagasan dan perasaan dalam suasana kebersamaan (The sharing of ideas and feeling in a mood of mutuality).
Wilbur Schamm (1977) dalam Prabowo (2001) :
Komunikasi bersangkutan dengan segala cara dalam hal mana informasi dan gagasan saling dipertukarkan dan dibagi bersama.
Prabowo (2001) :
Komunikasi adalah proses saling berbagi informasi dan gagasan/perasaan yang berupa simbol/ lambang yang mengandung arti/makna antar pihak sehingga menjadi milik bersama.

Pengertian Informasi menurut beberapa ahli:
Umar Suwito  (1989) dalam Prabowo (2001) :
Informasi  berupa kata-kata lisan, isyarat, gerakan tubuh, gambar, pameran visual, siaran, film dan semua tanda-tanda dan lambang-lambang melalu mana manusia mencoba menyampaikan arti dan nilai satu sama lain
Kusrini dalam Prabowo (2001)
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ni atau mendukung sumber informasi
Gordon B. Davis dalam Prabowo (2001)
Informasi adalah data yang telah diproses/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa informasi adalah “isi/konten yang ingin disampaikan berupa lambang/ simbol yang mengandung arti” dan komunikasi adalah “cara untuk menyampaikan informasi tersebut.”

2. Unsur Komunikasi
Untuk memahami bagaimana proses komunikasi berlangsung, maka harus memahami bagaimana gambaran tentang bagaimana komunikasi berlangsung secara operasional. Menurut Harold D. Leswell cara mudah untuk menggambarkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut :
Siapa (Who)
Berkata apa (Say What)
Lewat Saluran Apa (In What Channel)
Kepada Siapa (To Whom)
Dengan Hasil Bagaimana (With What Effect)

Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan, yaitu :
1. Komunikator (Communicator, Source, Sender) adalah pihak yang mengirim-kan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (Message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
3. Media (Channel, media) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan.
4. Kommunikan (Communicant, Receiver, Recipient) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Efek (Effect, Impact, Influence) tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

3. Proses Komunikasi
Segala sesuatu yang mengaburkan atau mengganggu proses komunikasi disebut sebagai Noise. Menurut Adler dan Rodman (1982) dalam Prabowo (2001) ada 2 tipe noise yang menghambat proses komunikasi, yaitu :
1. Noise yang bersifat fisik, meliputi semua hal yang menyulitkan pesan untuk dilihat, didengar atau segala sesuatu yag mengganggu perhatian. Noise fisik ini dapat mengganggu proses komunikasi pada setiap unsur.
2. Noise psikologis, yang berkaitan dengan pengaruh-pengaruh kejiwaan yang terdapat dalam diri penyampai (komunikator) maupun penerima (komunikan) sehingga tidak mampu menyampaikan atau menerima dengan jelas.



4. Perkembangan Teori Komunikasi dan Informasi
Teori Komunikasi Laswell (Laswell’s model) selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan oleh beberapa ahli. Pada awalnya teori komunikasi yang paling mendapat perhatian adalah teori yang dikemukakan oleh Shannin dan Weaver yang merupakan teori matematis dalam komunikasi. Teori ini memang teori yang yang bersifat linear dan dengan arah yang tertentu dan tetap yaitu dari sumber (komunikator) kepada penerima (komunikan). Satu unsur yang masih dapat dipertahankan dalam teori ini adalah adanya sumber gangguan (noise) yang senantiasa ada dalam setiap situasi. Teori Shannon dan Weaver ini kemudian disempurnakan oleh Wilbur Schramm dengan menambahkan dua unsur baru, yaitu adanya lingkup pengalaman (field of experience) dan umpan balik. Dengan adanya dua unsur baru ini Schramm menekankan pada adanya kesamaan interpretasi akan arti lambang yang dipakai.
Miarso (2011) menyatakan Wilbur Schramm barangkali merupakan ahli komunikasi yang paling vokal dalam usahanya mengaplikasikan teori, model, dan hasil-hasil penelitian tentang media kedalam bidang pendidikan yang tidak lain adalah garapan teknologi pendidikan. Buku Schramm yang terkenal adalah Big Media Little Media: Tools and Technology for Instruction (1977). Sesuai dengan judul buku tersebut, Schramm membedakan media besar yaitu yang kompleks dan mahal dan media kecil yang sederhana dengan biaya yang relatif murah. Dalam bukunya ini, Schramm mengkaji informasi yang ada mengenai pemilihan media untuk keperluan pembelajaran. Dia berusaha membuat generalisasi dan teori yang berhubungan dengan pemilihan media berdasarkan hasil-hasil eksperimen, bukti-bukti pedagogis, bukti-bukti ekonomis serta bukti-bukti dari lapangan. Beberapa diantara kesimpulan yang dianjurkan Schramm adalah sebagai berikut :
1.    Orang dapat belajar dari media, namun hasil eksperimen belum cukup memberi petunjuk tentang media apa yang paling efektif untuk terjadinya belajar dalam situasi tertentu.
2.    Penentuan media sebaiknya merupakan resultante dari analisis tugas belajar, analisis media itu sendiri dan analisis pembedaan individual diantara para pembelajar.
3.    Sistem simbolik digital pada media sangat berguna untuk peristiwa-peristiwa belajar dan dalam mempelajari keterampilan intelektual dasar. Bila dikombinasikan dengan simbol iconic, dapat melaksanakan hampir seluruh apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran.
4.    Kode iconic (gambar, diagram, dll) sangat efektif untuk menarik minat, mengingat kembali unsur-unsur yang telah tersimpan dalam proses belajar, dalam presentasi stimulus utama, dan dalam mendorong terjadinya transfer dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari ke hal-hal baru.
5.    Media interaktif tak tersaingi kemampuannya memberikan umpan balik selama belajar, kecuali mungkin dengan komunikasi tatap muka.
6.    Kombinasi dari beberapa sistem pengkodean mungkin dapat dilakukan oleh kombinasi media kecil atau pengajaran tatap muka yang dibantu oleh satu atau lebih media kecil.
7.    Sistem (pembelajaran) yang diciptakan di sekeliling media siaran, dapat mempunyai keuntungan ekonomis untuk kelanjutan dan perluasan kesempatan.
8.    Rasio pembiayaan yang menguntungkan dapat diharapkan dengan penggunaan media (siaran) untuk memberikan apa yang telah dapat dilakukan dengan cara yang konvensional.
9.    Biaya tambahan tidak diperlukan dengan ditambahkannya media (siaran) pada pembelajaran di kelas yang sekarang berlangsung, bila guru dapat mengajar lebih banyak siswa tanpa kehilangan efektivitasnya.
10.  Proyek pembaruan pendidikan nasional (dengan menggunakan media komunikasi) mampu membawa perubahan penting, memperluas kesempatan belajar dan memberikan sumbangan dalam peningkatan mutu pendidikan....asalkan sejak awal dapat diintegrasikan tidak hanya dengan kebutuhan lokal melainkan juga dengan struktur kepemimpinan setempat.
11.  Penggunaan media pembelajaran sebagai suplemen pengajaran di kelas, akan efektif dan lebih mudah diterima oleh guru kelas.
12.  Pengajaran jarak jauh yang dilakukan dan didukung dengan media yang tepat dapat berlangsung dengan baik.
Sebagai salah satu kesimpulan akhir, Schramm berpendapat bahwa tidak ada buku resep yang dapat dipakai secara otomatis untuk memilih media dalam setiap sistem pendidikan. Kadang-kadang pertimbangan yang menonjol yang dipergunakan untuk pemilihan itu adalah non-edukatif seperti kepentingan politis, prestise, dll.

5. Implementasi Teori Komunikasi dan Informasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/ media tertentu ke penerima pesan. Ditinjau dari sudut unsur komunikasi, maka penjabarannya adalah sebagai berikut :
1. Komunikator, dapat berupa guru maupun siswa (komunikasi 2 arah)
2. Pesan, adalah isi/materi pelajaran yang ingin disampaikan
3. Saluran, berupa media yang digunakan
4. Kommunikan, dapat berupa guru maupun siswa (komunikasi 2 arah)
5. Efek, berupa feedback atau umpan balik yang diberikan oleh komunikan yang akan menciptakan komunikasi 2 arah secara berkesinambungan.
Pesan dituangkan dalam simbol komunikasi baik verbal maupun nonverbal, proses ini disebut sebagai encoding. Selanjutnya kommunikan (penerima pesan) menafsirkan simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh maksudnya, proses ini disebut sebagai decoding. Proses penuangan pesan ini kadang tidak dapat berlangsung lancar. Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil, berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami apa yang didengar, dilihat atau diamatinya.
Faktor yang menghambat/penghalang komunikasi ini disebut sebagai noise. Ada 2 bentuk:
1. Fisik, misalnya lampu yang tidak terang, bunyi berisik, kelas yang sempit, dsb.
2. Psikologis, misalnya minat, intelegensi, motivasi, dsb.

Salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat menonjol peranannya bagi teknologi pendidikan adalah media. Teori-teori yang dikembangkan dari berbagai penelitian tentang media komunikasi telah memberi arti tersendiri bagi teknologi pendidikan (Miarso, 2011).
Rahardjo (1991) dalam Mustolih (2007) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:
1. Memotivasi belajar peserta didik
2. Memperjelas informasi/pesan pengajaran
3. Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
4. Memberi variasi pengajaran
5. Memperjelas struktur pengajaran.
Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar.

Setiap media memiliki ciri khas masing-masing dan tidak satupun medium yang unggul dalam segala hal (Prabowo, 2001). Pernyataan ini didukung oleh pendapat Schramm (1977) dalam Miarso (2011) yang menyatakan tidak ada buku resep yang dapat dipakai secara otomatis untuk memilih media dalam sistem pendidikan. Penentuan media sebaiknya merupakan resultan dari analisis tugas belajar, analisis media itu sendiri dan anaisis pembeda individu di antara para pembelajar. Karena itu dalam proses belajar mengajar dianjurkan untuk menggunakan penggunaan multimedia, yaitu penggunaan lebih dari satu medium dalam mengkombinasikan satu bahan informasi kepada khalayak. Penggunaan medium yang dimaksud adalah penggunaan dan kombinasi berbagai medium baik medium visual, auditoris maupun kinestetik kedalam satu bahan ajar. Hal ini didasarkan atas pertimbangan :
1. Perbedaan kemampuan manusia dalam menerima informasi
2. Ciri khas dari masing-masing medium, yang merupakan kekuatan dan kelemahan masing-masing.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa informasi adalah “isi/konten yang ingin disampaikan berupa lambang/ simbol yang mengandung arti” dan komunikasi adalah “cara untuk menyampaikan informasi tersebut.”
2. Ada 5 unsur komunikasi :
1. Komunikator (Communicator, Source, Sender) adalah pihak yang mengirim-kan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (Message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
3. Media (Channel, media) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan.
4. Kommunikan (Communicant, Receiver, Recipient) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Efek (Effect, Impact, Influence) tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
3. Ada 2 tipe noise yang dapat mengganggu proses komunikasi :
1. Noise yang bersifat fisik, meliputi semua hal yang menyulitkan pesan untuk dilihat, didengar atau segala sesuatu yag mengganggu perhatian. Noise fisik ini dapat mengganggu proses komunikasi pada setiap unsur.
2. Noise psikologis, yang berkaitan dengan pengaruh-pengaruh kejiwaan yang terdapat dalam diri penyampai (komunikator) maupun penerima (komunikan) sehingga tidak mampu menyampaikan atau menerima dengan jelas.
4. Teori Komunikasi pertama dikemukakan oleh Laswell (Laswell’s model) yang kemudian dikembangkan oleh Shannon dan Weaver yang sebenarnya merupakan teori matematis dalam komunikasi. Teori Shannon dan Weaver ini kemudian disempurnakan oleh Wilbur Schramm yang merupakan ahli komunikasi paling vokal dalam mengaplikasikan teori, model dan hasil penelitian tentang media ke dalam bidang pendidikan yang tidak lain adalah bidang garapan teknologi pendidikan.

5. Teori Informasi dan Komunikasi memiliki peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat menonjol peranannya bagi teknologi pendidikan adalah media.


SARAN
           Dalam proses belajar mengajar dianjurkan untuk menggunakan penggunaan multimedia, yaitu penggunaan lebih dari satu medium dalam mengkombinasikan satu bahan informasi kepada khalayak. Hal ini didasarkan atas pertimbangan :
1. Perbedaan kemampuan manusia dalam menerima informasi
2. Ciri khas dari masing-masing medium, yang merupakan kekuatan dan kelemahan masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Miarso, 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Mustolih, 2007. Media Pembelajaran. Diakses dari http://mustolihbrs.wordpress. com/category/media-pembelajaran/ pada tanggal 10 November 2011.
Prabowo, Mulyo. 2001. Sistem Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Wikipedia, 2011. Multimedia. Diakses dari id.wikipedia.org/wiki/Multimedia pada tanggal 10 November 2011.

Tidak ada komentar: